Malas Sekolah
(Ahmad Faqih W)
Minggu menjadi Hari libur dan membuat orang menjadi sangat malas untuk beraktivitas. Ada orang yang memilih untuk menghabiskan hari minggu untuk berlibur dan ada juga yang memilih untuk tinggal dirumah saja guna melepas penat. Begitu pula dengan Fakih yang memilih untuk santai dirumah ketika hari minggu tiba. Sampai – sampai, sesudah hari minggu berakhir, ia pun belum siap mengerjakan tugas sekolahnya.
"Kih, kamu tidak sekolah? ini sudah jam berapa? nanti kamu telat" ujar Ayahnya.
"Yahhhhh, Fakih masih ngantuk bangetttt,,bolos sehari gakpapa kan yahh lagian PR nya sedikit"
"Jangan begitu nak. Kamu itu sekolahnya juga bayar. Menuntut ilmu bukan sesuatu yang bisa kamu sepelekan nak"
"Sudah yahh, Fakih masih ngantuk bangett. Mau tidur lagi aja"
Melihat hal tersebut, ayah Fakih menjadi marah dan menyeret anaknya tersebut kesebuah tempat. Ternyata, ayahnya mengajak dia ke panti asuhan yang dipenuhi oleh anak – anak dengan sifat yang berbeda satu sama lainnya.
"Nak, lihat mereka. Mereka tidak memiliki orangtua yang bisa membiayai mereka padahal, mereka juga ingin sekolah dan memiliki orangtua lengkap sepertimu" jelas ayahnya menasihati Fakih.
Lalu ayahnya mengajak Fakih melihat anak – anak yang mengamen ditengah jalan.
"lihat juga anak itu. Dia yang seharusnya sekolah harus mengemis untuk mencari uang. Untuk makan saja mereka susah. Padahal kamu makan saja sudah disiapkan dan hidupnya termasuk enak" jelas ayahnya lagi.
Sesudah itu Fakih merasa sadar akan kesalahannya dan akhirnya ia pun mau diajak berangkat sekolah sekalipun sedikit terlambat. Ayahnya mengantar Fakih sampai didepan pintu gerbang. Diperjalanan, ia juga melihat anak sekolah yang berjalan kaki dengan kaki yang pincang, ia pun berkata dalam hati.
"betapa aku adalah orang yang sangat beruntung masih memiliki fisik yang begitu sempurna. Namun, justru malas untuk pergi ke sekolah. Sementara anak yang cacat fisik saja masih semangat."
Persahabatan
(Saskia Sekar K)
Di sebuah desa terdapat 3 anak yang bersahabat sejak kecil. Rumah mereka saling berdekatan sehingga sering bermain bersama. Saat di TK mereka berangkat ke sekolah bersama – sama. Bila salah satu belum siap, yang lainnya akan sabar menunggu. Setelah mereka siap, baru berangkat sekolah bersama – sama.
Ketiga anak itu bernama Oliv, Kayana, dan Saskia. Tetapi, Saskia lebih tua 1 tahun dari Oliv dan Kayana. Saat Saskia kelas 1 SD Oliv dan Kayana masih di TK. Walaupun berbeda kelas mereka tetap menjaga persahabatan diantara mereka. Setelah pulang sekolah mereka tetap bermain bersama teman – teman yang lain. Tiga sahabat ini sangat suka bermain masak – masakan setiap hari, mereka kumpul dirumah Oliv tepat pukul 03.00 sore.
Bersama teman – teman yang lain mereka mengumpulkan bahan - bahan untuk bermain masak – masakan. Setelah mereka mengumpulkan bahan – bahan Saskia, Oliv dan Kayana mulai bermain dengan semangat hingga menjelang magrib. Mereka pulang kerumah masing – masing untuk mandi dan mempersiapkan untuk berangkat ke masjid dekat rumah mereka. Saat adzan tiba, mereka berangkat bersama – sama hingga pulangnya mereka juga bersama – sama. Sebelum pulang mereka menyempatkan untuk bermain sebentar, walaupun masih mempunyai PR.
Hampir setiap hari mereka kumpul bersama, apalagi saat hari libur. Mereka bisa bermain sampai lupa waktu. Sampai – sampai Kayana dimarahin ibunya. Kayana kena marah gara – gara pulang terlalu sore. Hari demi hari mereka lalui bersama dengan penuh canda dan tawa.
Ketika Saskia naik ke SMP. Oliv dan Kayana berada dikelas 6 SD. Mulai sejak itu mereka bertiga jarang bermain. Saskia jadi jarang keluar rumah karena ia mulai serius dengan sekolahnya, tetapi Oliv dan Kayana menyadari bagaimana kesibukan yang dialami Saskia. Dikelas 6 SD ini, Oliv dan Kayana masih bisa bermain bersama, tetapi mereka merasa kurang puas karena tidak bermain bersama Saskia.
Saat Oliv dan Kayana masuk SMP. Mereka pisah sekolah. Sehingga mereka tidak bisa kumpul bersama lagi. Ketiga anak ini memiliki sekolah yang berbeda – beda, dan mereka sudah tidak bisa bermain bersama lagi karena pulangnya sore hari. Mereka sudah lelah masing – masing seharian sekolah, jadi lebih memilih istirahat dirumah. Tiga sahabat ini menekuni sekolahnya masing – masing. Dengan belajar giat dan rajin mereka berharap mendapat nilai yang terbaik jadi mereka tidak memiliki waktu luang sedikit pun untuk bermain.
Disekolahnya Kayana mendalami olahraga bulutangkis, dengan mengikuti sebuah bulutangkis. Sedangkan Oliv lebih memilih untuk mngembangkan ilmunya, untuk itu ia mengikuti KIR. Sedangkan Saskia yang lebih tua 1 tahun dari mereka lebih mengembangkan agamanya, sehingga ia mengikuti BDI. Ia menjadi remaja yang alim, rajin mengaji sholat ke masjid. Saat tiga sahabat itu di SMA mereka melanjutkan keahlian ke eskul masing – masing. Mereka memilih kegiatan yang tidak jauh beda dari SMP.